
setiap perjalanan atau kegiatan yang dilakukan oleh seorang Pecinta alam wajib menggunakan Menejemen Perjalanan sekalipun itu hanya hiking atau camping.
yang di maksud dengan menejemen perjalanan adalah segala persiapan kegiatan meliputi penentuan kegiatan apa yang akan dilakukan, tujuan kegiatan, tempat(medan) kegiatan, apa yang harus dibawa/ disiapkan untuk kegiatan, bahaya apa yang bisa terjadi dan dampak dari kegiatan tersebut.
penggiat alam bebas jarang yang menggunakan bahkan mengetahui manajemen kegiatan. padahal dengan menggunakan menejemen perjalanan diharapkan akan mengamankan kegiatan dan mengurangi dampak negatif bagi pelaku kegiatan dan lingkungan kegiatan.
2. Sikap mental (berani untuk hidup)
"aku berani mati" sekilas kata tersebut terdengar "sangar" bagi orang-orang awam, namun bagi para pecinta alam kata tersebut merupakan sesuatu yang sangat berlawanan dengan sikap mental yang mereka miliki yaitu "saya berani hidup disana, dalam keadaan apapun"
sikap mental ini yang menjadi dasar nbagi pecinta alam untuk bisa survive dimanapun dan kapanpun. perbedaan mendasar ini tidak banyak diketahui oleh orang kebanyakan, sehingga banyak opini dan presepsi yang salah dari orang tentang pecinta alam. banyak orang yang beranggapan bahwa pecinta alam adalah orang-orang yang nekat, dan berani mati.
namun seperti yang saya jelaskan Pecinta alam adalah orang-orang yang berani untuk "survive", hidup.

kebanyakan orang yang mati, hilang, atau tersesat di gunung saat melakukan pendakian adalah bukan anggota pecinta alam, hal ini disebabkan karena cukupnya bekal yang dimiliki pecinta alam. bekal tersebut tidak lain adalah materi tentang alam bebas yang meliputi survival, navigasi, p3k, dll.
bekal tersebut hampir sebagian besar tidak dimiliki oleh penggiat alam bebas. karena biasanya pengetahuan penggiat alam bebas hanya tergantung pada pengalaman. bukan berarti pecinta alam tidak memakai pengalaman sebagai bekal kegiatanya, namun pengalaman yang pecinta alam pakai adalah bersumber dari materi/ pengetahuan yang telah mereka realisasikan.

hampir semua pecinta alam memiliki pendidikan untuk anggotanya. kebanyakan sistem pendidikan setiap pecinta alam berbeda, namun biasanya memiliki jenjang pendidikan yang sama yaitu DIKSAR (Pendidikan Dasar).
pendidikan dasar digunakan pecinta alam untuk menanamkan sikap mental, daya juang, dan pengetahuan/materi tentang alam bebas. tentunya kecil kemungkinan para penggiat olahraga alam bebas mendapatkan pendidikan yang sejenis, atau setara dengan pecinta alam.
5. Cinta dan peduli terhadap lingkungan
pecinta alam adalah orang-orang yang menggemari berkegiatan di alam terbuka dengan tidak merusak alam, dan tetap menjaga kelestarian alam tempat bermain mereka.
sedangkan para penggiat olahraga alam bebas belum tentu memiliki rasa cinta dan peduli terhadap lingkungan maupun alam yantg mereka jadikan tempat bermain.
perbedaan mendasarini terlihat ketika para penggiat alam bebas yang selalu mengeksplorasi tempat-tempat baru untuk mereka bermain, sedangkan para pecinta alam lebih memilih tempat-tempat yang sudah sering digunakan.